Video itu tersebar luas di situs jejaring sosial YouTube. Ada yang mendokumentasikannya karena tak sengaja, sebagian lagi memang bertujuan untuk kepentingan investigasi.
Berikut empat video oknum polisi peminta uang damai yang terekam kamera:
Polisi Terima Uang '86' dari Anak SMA
Video pertama berjudul 'AKSI SUAP POLISI BANDUNG TENGAH A.NURJAMAN. Dalam video berdurasi 45 detik itu, ada seorang polisi yang menerima tanda damai dari beberapa orang ditilang.
Di antara para pelanggar yang ditilang ada anak SMA. Mereka memberi uang supaya STNK masing-masing bisa dikembalikan.
Video ini sudah disaksikan 6.600 kali. Belum jelas apakah polisi yang dimaksud benar bernama Nurjaman.
Tawar Menawar Tilang Polisi Bandung
Video ini diunggah di YouTube pada 16 Oktober 2011. Di dalamnya terekam seorang petugas polisi muda yang tawar menawar harga uang 'damai' dengan pemotor yang ditilangnya.
Dalam bahasa sunda, keduanya saling berdebat. Awalnya si polisi meminta uang Rp 30 ribu untuk menyelesaikan persoalan di tempat. Namun si pelanggar hanya mau membayar Rp 10 ribu.
Polisi itu sempat tak mau dan meminta agar kasus pelanggaran ini diselesaikan di pengadilan. Namun setelah proses tawar menawar berjalan akhirnya disepakatilah harga damai Rp 20 ribu. STNK si pemotor pun diserahkan seiring uang Rp 20 ribu.
Video ini sudah ditonton lebih dari 270 ribu kali. Belum jelas di jalan mana lokasi penilangan ini berlangsung. Identitas dan kesatuan polisi tersebut pun tak terlihat.
Polisi Kediri Terima Rp 50 Ribu
Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu, terlihat dua oknum yang diduga anggota Unit Lantas Polres Kediri, Jawa Timur. Satu orang petugas mengawasi, sementara satu lainnya yang mengenakan tanda BM di lengan sebelah kiri menerima uang.
Sebelum proses serah terima, sang petugas tampak bernegosiasi dengan pemuda yang ditilang. Hingga akhirnya dicapai kesepakatan angka Rp 50 ribu.
Video amatir berjudul 'Di Tilang Polisi Kediri' itu direkam menggunakan kamera ponsel dan diupload oleh akun TheEstwo pada 18 Desember 2011. Ada 300-an orang yang sudah menyaksikan tayangan tersebut. Namun kini video itu sudah tak bisa diakses.
Polisi Bali Minta Uang Damai ke Bule
Polisi yang meminta '86' masih banyak ditemui. Aksi mereka meminta 'uang damai' bahkan terekam kamera bule yang tengah berada di Bali.
Sebuah video muncul di YouTube 1 April lalu. Video yang diambil dengan kamera tersembunyi itu dengan gamblang memperlihatkan kelakuan polisi di Bali.
Awalnya si bule yang bernama Kees van der Spek ini ditilang karena mengendarai motor tanpa helm. Si polisi langsung menilang dan mengajak van der Spek ke pos polisi di Lio Square, Kuta, Bali.
Di situlah polisi meminta uang damai karena si van der Spek tidak membawa SIM-nya. Setelah mendapatkan uang Rp 200.000 dari van der Spek, polisi itu mengajaknya untuk minum bir di pos.
Siapa van der Spek? Dari penelusuran singkat di internet, nama van der Spek di Belanda sudah cukup terkenal. Dia ikut menulis buku dengan Peter R. de Vries tentang kasus kriminal seputar hilangnya Natalee Holloway, 'Behind the Scene'.
Pada 2007, video polisi minta damai juga muncul di Youtube. Turis Kanada harus mengeluarkan uang Rp 50 ribu karena tidak membawa SIM saat melintas di Jimbaran. Polisi penilang itu kemudian dimutasi ke Polda Bali.
4 Kasus Suap Tilang Oknum Polisi yang Terekam Kamera – ada banya kabar mengenai beberapa oknum polisi yang nakal, diantaranya bisa dibilang memalak, disuap dan meminta uang damai. Kabar miring soal oknum polisi lalu lintas yang kerap meminta uang damai saat menilang pelanggar lalu lintas memang bukan isapan jempol semata. Ada beberapa video yang bisa membuktikannya. Di mana saja?
Video itu tersebar luas di situs jejaring sosial YouTube. Ada yang mendokumentasikannya karena tak sengaja, sebagian lagi memang bertujuan untuk kepentingan investigasi.
Berikut empat video oknum polisi peminta uang damai yang terekam kamera:
Polisi Terima Uang '86' dari Anak SMA
Video pertama berjudul 'AKSI SUAP POLISI BANDUNG TENGAH A.NURJAMAN. Dalam video berdurasi 45 detik itu, ada seorang polisi yang menerima tanda damai dari beberapa orang ditilang.
Di antara para pelanggar yang ditilang ada anak SMA. Mereka memberi uang supaya STNK masing-masing bisa dikembalikan.
Video ini sudah disaksikan 6.600 kali. Belum jelas apakah polisi yang dimaksud benar bernama Nurjaman.
Tawar Menawar Tilang Polisi Bandung
Video ini diunggah di YouTube pada 16 Oktober 2011. Di dalamnya terekam seorang petugas polisi muda yang tawar menawar harga uang 'damai' dengan pemotor yang ditilangnya.
Dalam bahasa sunda, keduanya saling berdebat. Awalnya si polisi meminta uang Rp 30 ribu untuk menyelesaikan persoalan di tempat. Namun si pelanggar hanya mau membayar Rp 10 ribu.
Polisi itu sempat tak mau dan meminta agar kasus pelanggaran ini diselesaikan di pengadilan. Namun setelah proses tawar menawar berjalan akhirnya disepakatilah harga damai Rp 20 ribu. STNK si pemotor pun diserahkan seiring uang Rp 20 ribu.
Video ini sudah ditonton lebih dari 270 ribu kali. Belum jelas di jalan mana lokasi penilangan ini berlangsung. Identitas dan kesatuan polisi tersebut pun tak terlihat.
Polisi Kediri Terima Rp 50 Ribu
Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu, terlihat dua oknum yang diduga anggota Unit Lantas Polres Kediri, Jawa Timur. Satu orang petugas mengawasi, sementara satu lainnya yang mengenakan tanda BM di lengan sebelah kiri menerima uang.
Sebelum proses serah terima, sang petugas tampak bernegosiasi dengan pemuda yang ditilang. Hingga akhirnya dicapai kesepakatan angka Rp 50 ribu.
Video amatir berjudul 'Di Tilang Polisi Kediri' itu direkam menggunakan kamera ponsel dan diupload oleh akun TheEstwo pada 18 Desember 2011. Ada 300-an orang yang sudah menyaksikan tayangan tersebut. Namun kini video itu sudah tak bisa diakses.
Polisi Bali Minta Uang Damai ke Bule
Polisi yang meminta '86' masih banyak ditemui. Aksi mereka meminta 'uang damai' bahkan terekam kamera bule yang tengah berada di Bali.
Sebuah video muncul di YouTube 1 April lalu. Video yang diambil dengan kamera tersembunyi itu dengan gamblang memperlihatkan kelakuan polisi di Bali.
Awalnya si bule yang bernama Kees van der Spek ini ditilang karena mengendarai motor tanpa helm. Si polisi langsung menilang dan mengajak van der Spek ke pos polisi di Lio Square, Kuta, Bali.
Di situlah polisi meminta uang damai karena si van der Spek tidak membawa SIM-nya. Setelah mendapatkan uang Rp 200.000 dari van der Spek, polisi itu mengajaknya untuk minum bir di pos.
Siapa van der Spek? Dari penelusuran singkat di internet, nama van der Spek di Belanda sudah cukup terkenal. Dia ikut menulis buku dengan Peter R. de Vries tentang kasus kriminal seputar hilangnya Natalee Holloway, 'Behind the Scene'.
Pada 2007, video polisi minta damai juga muncul di Youtube. Turis Kanada harus mengeluarkan uang Rp 50 ribu karena tidak membawa SIM saat melintas di Jimbaran. Polisi penilang itu kemudian dimutasi ke Polda Bali.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar